First Love
Cinta
pertamaku saat aku berada dikelas 1SMP. orang bilang sih cinta kami itu. cinta
monyet, tapi gak tau kenapa setiap aku denger kata" itu aku selalu
tersenyum.
A : han, ko
kamu tersenyum.? sahut anissa, dia adalah cinta pertamaku.
R : tidak ada
apa" ko.
Saat kami
diperjalan. kami menyempatkan untuk bermain dikebun teh. milik orang tuanya.
Hal yang biasa
kami lakuin adalah bermain petak umpet, bermain basket dan melihat matahari
terbenam. Saat kami pulang orang tuanya ternyata tidak ada dirumah dan kami
pergi kerumahku dan kebetulan rumahku tidak jauh dari rumahnya sesampainya kami
dirumah, ternyata orang tua anissa sedang bertamu dirumahku yang kebetulan
kedua orang tuaku sedang berada dirumah.
A : loh ibu ko
berada disini.?
Ortu A : ibu
dan bapak hanya ingin berkunjung saja, kemudian anissa duduk ditengah"
orang tuanya dan aku duduk di kursi goyang Milik ibuku ternyata orang tua
anissa hanya ingin berpamitan, karna mereka ingin pergi keluar kota untuk waktu
yang lama dan mungkin tidak kembali. saat aku dan anissa mendengar itu kami pun
langsung memotong pembicaraan mereka.
R : Tante mau
pergi kemana.? kataku
A : ko, ayah
dan ibu tidak memberi tau anisssa.?
Ortu A : Sebenarnya
kami tidak ingin memberi tau mu karna kami tau, kalau kamu tidak akan
menstujuinya.
A : kenapa
harus keluar kota. anissa sangat menyayangi tempat ini, lagi pula anissa belum
bisa berpisah dengan rehan.
Ortu A : Sebenarnya
kami juga ingin tinggal lebih lama, tapi karna ada keperluan yang sangat
mendesak kami harus pergi keluar kota.
Kemudian
annisa berlari keluar dan aku menyusulnya, Anissa mengapa engkau lari.?
Kemudian aku memeluknya dan dia terus menanggis sehingga baju seragamku menjadi
basah karna air matanya.
R : Sya, aku
tau apa yang kamu rasakan sekarang. Lebih baik kamu turutin kemauan orang tua
mu, tapi.. Tapi aku tidak mau berpisah denganmu. Aku sayang kamu han..
Kemudian aku
menarik tangannya dan membawanya kesebuah danau, tempat dimana, pertama kali
aku bertemu dengannya.
A : Han, kamu
masih inget tempat ini.?
R : Iy, emang
kenapa Sya
A : Ini tempat
pertama kali kita bertemu dan aku tidak mau tempat ini menjadi kenagan buruk untuk kita berdua.
R : Mengapa,
apa yang salah dari tempat ini.?
A : Mungkin
ini tempat terakhir yang bisa kita kunjungi berdua.
R : walau pun
begitu, cinta kita akan selalu abadikan.
A : Dia hanya
tersenyum. :>
R : Ayo kita
pulang, sambil menarik tangan kanannya. Kemudian dia mencium pipi kanan ku.
:>, y udah
kita pulang sekarang yah, sesampainya kami dirumahku, ibu dan orang tua Anissa
sudah menunggu didepan pintu, dan mereka menyuruh kami untuk masuk kedalam
karna langit sudah mulai gelap.
Saat anissa
mengambil tasnya. Orang tuanya mengatakan kepadaku, bahwa dia sangat menyesal
karna harus memisahkan kami berdua.
R : Om,
tante.. Aku dan anissa sudah mengerti, hanya takdir yang bisa mempertemukan
kami kembali.
Aku hanya
ingin anissa menjadi yang terbaik dan aku tidak ingin menjadi penghalang
baginya.
Kemudia anissa
keluar dan berpamitan dengan kedua orang tua ku.
Aku bisa
melihat wajah ibuku yang juga tidak ingin kehilangan Anisa..
Ortu R : Y udh
kalau kamu sudah sampai disana, cepat beri kabar kami ya. :>
Anissa pun
mencium pipiku lagi dan memeluku, kamu jangan nakal ya, maaf kita harus
berpisah, tapi hanya untuk sementara :> oke.
Mendengar perkataan
anissa aku hanya bisa tersenyum. Iy aku janji, tante jagain anisa ya..
Saat anissa
dan orang tuanya meningalkan kami, aku pun langsung masuk kedalam kamar dan
langsung tidur.
Keesokan
harinya, kami sekeluarga mengantar kepergian anissa kebandara..
Aku
akan mencintaimu walaupun berapa lamapun aku kan terus menunggumu.
Sesampainya
dibandara aku melihat anissa melambaikan tangan keaku, sungguh hal yang takan
kulupakan adalah saat aku melihat dia menagis dan tersenyum diwaktu yang
bersamaan.
Keesokan harinya
tante Sinta menelpon bahwa Anissa mengalami kecelakaan saat dibandara.
Dengan suara
agak serak aku menayakan keadaannya, bagaimana keadaannya tante
Ortu A : han
anissa sudah tenang disana, dan anissa menitipkan sebuah surat sebelum dia
meninggal.
A : Sorry yh,
han hubungan kita harus berakhir seperti ini, bukan keinginan aku untuk pergi.
Jika takdir itu nyata, kita pasti akan bertemu lagi J
Ortu A : Tante
tau kalau ini berat bagi mu, tapi tante dan anissa tidak ingin kamu patah
semangat. Anissa juga bilang kalau dia mempunyai hadiah yang dia sembunyikan
didekat danau.
Kemudian aku
langsung berlari menuju danau dan aku juga melihat ada bekas galian tanah
disamping pohon yg sering kami sandari. Kemudian aku langsung mengalinya dan
melihat sebuah kotak berisi saputangan warna putih, dan ternyata itu saputangan
yang aku berikan waktu pertama kali kami bertemu.
Dan ternyata ada sebuah surat lagi..
Saputangan
ini yang dia berikan kepadaku saat aku sedang bersedih dan dengan ini dia biasa
menghapus air mataku dan menghapus rasa sedihku. Dia seperti malaikat yang datang
disaat aku butuh tempat untuk sandaranku. Bagiku ini merupakan hadiah kecil
dari tuhan atas semua kesedihanku. terima kasih atas semua perhatian yang kau
berikan untukku
Malaikatku :
Ehan
Ya tuhan
haruskah kamu mengambil orang seperti dia, wanita yang aku sayanggi dan aku
kasihi..
Sejujurnya aku
tidak bisa menerima keadaan ini, tapi walau bagaimanapun aku percaya bahwa
anissa akan selalu berada dihatiku meskipun aku harus berkorban demi rasa
sayang yg tak terbalaskan.
Cerpan yang
aku buat untuk Anissa Cristiani
wulandari.
Semoga kamu
menyadari bahwa aku masih mengingatmu dan menyayangimu sampai detik ini.
DIbuat oleh : Royhan Abdi Pratama
E-mail : Royhanabdi@gmail.com
@Rey_o26
Tidak ada komentar:
Posting Komentar